Iklan

Isra' Mi'raj dan Kebersamaan Lintas Iman

syamsul kurniawan
Saturday, January 25, 2025
Last Updated 2025-01-27T05:03:13Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Oleh: Syamsul Kurniawan

 

Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Dalam rangka menyambut momen yang sakral ini, penting bagi kita untuk menelaah makna yang terkandung di dalamnya, khususnya terkait dengan kebersamaan lintas iman. Di tengah tantangan yang dihadapi dunia, seperti bencana alam, nilai-nilai dari Isra' Mi'raj dapat memandu kita untuk memperkuat solidaritas dan kerukunan antarumat beragama.

 

Salah satu makna mendalam dari Isra' Mi'raj adalah lahirnya perintah salat lima waktu. Ibadah salat, di mana setiap gerak dan bacaan merupakan inti kepatuhan kepada Allah SWT, terhimpun dalam dua kesalehan: kesalehan individual dan kesalehan sosial. Ketika seorang Muslim mengawali salat dengan kekuatan tauhid “Allahu Akbar”, itu menjadi wujud komitmen ketauhidan dan kepatuhan total kepada Allah. Salat yang ditutup dengan kalimat salam “assalaamu’alaikum wa rahmatullah” juga menggambarkan komitmen kedamaian dan persaudaraan, menekankan pentingnya kerukunan dan ikatan kemanusiaan di antara kita.

 

Kini, ketika banyak wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Barat, tengah menghadapi bencana alam yang serius, terutama banjir, kita diingatkan bahwa bencana bukan hanya ujian bagi orang-orang yang terdampak secara langsung, tetapi juga menjadi tantangan bagi masyarakat luas untuk menunjukkan empati dan solidaritas. Kebersamaan dalam menghadapi bencana seperti ini adalah manifestasi dari ajaran-ajaran yang diperoleh dari Isra' Mi'raj. Ketika Nabi Muhammad SAW terjepit dalam kesulitan, ia selalu menunjukkan keteguhan hati dan semangat untuk terus berjuang. Kesetiaan ini menjadi teladan bagi kita dalam membantu mereka yang tertimpa musibah.

 

Komitmen keimanan yang tumbuh dari ibadah salat memberikan pengaruh positif terhadap interaksi kita dengan seluruh makhluk, menebarkan harmoni kehidupan. Di sinilah pentingnya memahami bahwa kesalehan sosial menjadi barometer kualitas ibadah salat. Salat sejatinya memelihara diri dari perbuatan keji dan munkar. Pesan di balik perintah salat mencerminkan hubungan yang erat antara agama dan kemanusiaan, di mana keduanya dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Agama hadir untuk membebaskan manusia dari segala keburukan, kejahatan, dan kerusakan moral, bukan untuk dihadapkan atau dipisahkan.

 

Kebersamaan lintas iman dalam menghadapi bencana seperti banjir ini merupakan langkah konkret untuk menunjukkan bahwa kita memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai kemanusiaan. Dalam hal ini, Isra' Mi'raj menjadi pendorong semangat bagi kita untuk saling mendukung, terlepas dari perbedaan yang ada. Dalam konteks yang lebih luas, bencana seperti banjir sering kali disebabkan oleh kesalahan kita dalam mengelola lingkungan. Dengan pemahaman ini, kita seharusnya menegaskan komitmen kita untuk menjaga lingkungan hidup, melindungi bumi sebagai tanggung jawab kita semua.

 

Ketika bencana terjadi, tanggung jawab kita tidak hanya fokus pada pembagian bantuan fisik, tetapi juga harus menempatkan nilai-nilai kemanusiaan dan saling menghargai di atas segala-galanya. Kegiatan lintas agama untuk memberikan bantuan kepada korban bencana di Kalimantan Barat dapat menjadi langkah nyata dalam meneguhkan kebersamaan. Melalui dialog dan kerjasama antarumat beragama, kita bisa membangun pendekatan yang lebih holistik dan inklusif dalam menghadapi tantangan.

 

Sebagai bangsa yang dianugerahi keragaman bahasa, budaya, hingga agama, kita patut bersyukur masih diberikan kekuatan untuk menjaga kerukunan. Keragaman seharusnya bukan menjadi alasan untuk terbelah, tetapi justru menjadi pendorong untuk mempertegas komitmen kita dalam menjaga kebangsaan. Spirit dari makna “Salaam” seharusnya mendorong kita untuk menjaga persaudaraan kebangsaan (ukhuwwah wathaniyyah) dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah).

 

Sebagai umat beragama, sudah sepatutnya kita mencontoh sikap Nabi Muhammad SAW yang terbuka dan inklusif, terutama dalam menghadapi tantangan bersama. Melalui kebersamaan lintas iman, kita dapat merespons bencana dengan lebih efektif dan menciptakan model masyarakat yang saling menghormati. Tindakan solidaritas ini berakar dari kesadaran bahwa kita semua adalah bagian dari satu umat manusia.


Memanfaatkan Momentum

Mari kita ingat bahwa Isra' Mi'raj bukan hanya sekadar peringatan resmi bagi umat Islam, tetapi juga menjadi pengingat universal akan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi kesulitan. Penting bagi kita untuk saling introspeksi, tidak hanya dalam segi ibadah pribadi tetapi juga dalam hubungan kita dengan orang lain. Adakah kita sudah memberikan bantuan kepada mereka yang terkena bencana? Dan apakah kita sudah menggunakan momen ini untuk menciptakan suasana yang lebih harmonis?

 

Melalui peringatan Isra' Mi'raj, kita bisa merenungkan apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana kita dapat membuat perbaikan. Membuat program-program sosial yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam membantu korban bencana merupakan langkah yang perlu kita lakukan. Peningkatan kerjasama antarumat beragama dalam menghadapi bencana dapat memicu terciptanya berbagai program sosial yang tidak hanya berfokus pada bantuan langsung, tetapi juga pada pendidikan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kebersamaan lintas iman.

 

Sebagai penutup, mari kita wujudkan kebersamaan ini sebagai tindakan nyata dalam mendukung mereka yang membutuhkan. Dengan memahami hikmah dari Isra' Mi'raj dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menjadikan peristiwa tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memperjuangkan keadilan dan kebaikan bagi semua. Kesadaran bahwa kita saling terhubung dalam satu ikatan kemanusiaan mesti terus diperkuat, sehingga kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan sejahtera bagi semua.***

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Trending Now